Sabtu, 12 Maret 2016

makalah analisis usaha tani timun



BAB I.
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
    
     Mata kuliah ilmu usaha tani mengadakan praktek lapang tentang analisis usaha tani timun dan dalam peraktek lapang bisa menjadi hal terpenting bagi mahasiswa karena dalam kegiatan ini, mahasiswa dituntut agar bisa melakukan analisis usaha tani terhadap suatu tanaman timun mulai dari penanaman hingga pemanenan.
     Pengalaman Praktek di lapangan sangat membantu mahasiswa dalam pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada bidang agribisnis, serta dapat belajar menghayati kehidupan nyata di masyarakat. Dengan demikian, mahasiswa di harapkan menjadi petani yang memiliki jiwa mandiri dalam berwirausaha, serta memiliki wawasan agribisnis masa depan.
    

1.2. Rumusan Masalah

1.      Apa itu tanaman timun
2.      Bagaimana tehnik budidaya tanaman timun
3.      Bagaimana analisis usaha tani tanaman timun

1.3. Tujuan Makalah ini bertujuan

1.     Agar mahasiswa dapat mengetahui agribisnis budidaya tanaman mentimun baik secara teknis, ekonomis maupun sosial.
2.     Melatih ilmu pengetahuan pertanian dan teknologi yang di dapat dari kampus untuk di kembangkan atau di praktikan di unit petani atau perusahaan pertanian yang bergerak di bidang agribisnis.
3.   mahasiswa dituntut agar bisa melakukan analisis usaha dari tanaman mentimun.
  






BAB II.
PEMBAHASAN


     Mentimun atau ketimun atau timun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae). Mentimun berasal dari benua Asia, beberapa sumber literatur menyebutkan daerah asal tanaman mentimun adalah Asia Utara, tetapi sebagian lagi menduga berasal dari Asia Selatan. Untuk perkembangan mentimun kebanyakan usahatani mentimun masih dianggap usaha sampingan sehingga rata-rata hasil mentimun secara nasional masih rendah yakni antara 3,5-4,8 ton/hektar.
     Peningkatan produksi dan produktivitas mentimun penting artinya bagi pemenuhan kebutuhan pasar (konsumen) dalam negeri maupun luar negeri. Bagian tanaman mentimun yang di manfaatkan yaitu buah muda untuk di jadikan bahan sayuran, misalnya acar dan lalaban, selain itu mentimun juga sering di manfaatkan untuk kecantikan (sarana kosmetika), menjaga kesehatan tubuh, serta mengobati beberapa jenis penyakit.

2.1.    TAKSONOMI TANAMAN MENTIMUN
Kedudukan tanaman mentimun dalam tatanama tumbuhan, diklasifikasikan Kedalam :
            Divisio             : Spermatophyta
            Sub-Divisio     : Angiospermae
            Kelas               : Dicotyledonae
            Ordo                : Cucurbitales
            Family             : Cucurbitaceae
            Genus              : Cucumis
            Spesies            : Cucumis Sativus L. 

2.2.  MORFOLOGI TANAMAN MENTIMUN
Mentimun termasuk  tanaman semusim (annual) yang bersifat menjalar atau memanjat dengan perantara pemegang yang berbentuk pilin (spiral). Batangnya basah, berbulu serta berbuku-buku. Tinggi tanaman dapat mencapai 50cm - 250cm, bercabang dan bersulur yang tumbuh di sisi tangkai daun.
Daun mentimun berbentuk bulat lebar, bersegi mirip jantung, dan bagian ujung daun meruncing, serta tumbuh berselang seling keluar buku-buku (ruas) batang. Perakaran mentimun memiliki akar tunggang dan bulu-bulu akar. Bunga mentimun berbentuk mirip terompet, mahkota bunganya berwarna putih atau kuning cerah. Buah mentimun letaknya menggantung dari ketiak antara daun dan batang, bentuk buah bulat panjang atau bulat pendek. Kulit buah mentimun ada yang berbintil-bintil ada pula yang halus. Warna kulitnya antara hijau keputih-putihan, hijau muda, dan hijau gelap.
Biji mentimun bentuknya pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuning-kuningan sampai coklat. Biji dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman.

2.3.  KEGUNAAN TANAMAN MENTIMUN
     Bagian tanaman mentimun yang paling banyak dijadikan bahan sayuran adalah buah muda. Buah mentimun muda dapat di buat acar, pencampuran lotek (gado-gado), asinan dll. Kegunaan mengonsumsi buah mentimun muda, selain menambah cita rasa makan juga mengandung gizi cukup tinggi untuk kesehatan tubuh, dan juga sering digunakan sebagai perawatan kecantikan.
 

2.4. Teknik Produksi

1)    Penyiapan media tanam
2)    Pengolahan tanah di polibeg.
3)    Penyiapan benih.
4)    Penanaman.
5)    Pemeliharaan tanaman.
a.     pengairan
b.     penyulaman
c.     pembumbunan
d.     pemupukan susulan
e.     pemasangan turus
f.      pengikatan sulur tanaman
g.     pengendalian gulma (penyiangan)
h.     pengendalian hama dan penyakit


 2.5. PELAKSANAAN

1.      Waktu dan Lokasi
Kegiatan Praktik  dilaksanakan terhitung dari tanggal 27 oktober 2015 sampai dengan sekarang. Komoditi yang diusahakan adalah usaha budidaya tanaman mentimun (Cucumis sativus L.).
Adapun tempat dan lokasi pelaksanaan  budidaya tanaman mentimun terletak di wilayah situbondo dan bondowoso di pekarangan rumah masing-masing.

2.      Kegiatan-kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa  di lokasi meliputi kegiatan Kerja Pengalaman (KP) yang berkaitan langsung dengan komoditi tanaman yang di usahakan serta dilakukan analisis usaha tani.

2.6. Teknik Produksi

A.        Syarat Tumbuh
Sebelum melakukan budidaya pada tanaman mentimun, perlu diketahui syarat tumbuh yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Khususnya tanaman mentimun, dimaksudkan agar tanaman tersebut dapat tumbuh dan beradaptasi serta berkembang dengan baik sehingga produksi hasilnya meningkat.
1)    Syarat Iklim
         Daerah                         : Tropis - SubTropis
        Ketinggian tempat       : 100 m2 – 900 m2
         Sinar matahari             : 90%
        Kelembapan                 : 80% - 85%
        Curah hujan                  : 200mm – 400mm/bulan
        Suhu                             : 210C – 300C
2)    Syarat Tanah
Tanah yang digunakan adalah tanah subur dan remah, juga terbatas dari serangan hama dan penyakit serta memilki pH antara 6 – 7. Di tanam pada tanah bertekstur lempung yang baik draenasenya.

B.        Teknik Budidaya Tanaman Mentimun

1)    Penyiapan Lahan
Lahan yang digunakan untuk usaha budidaya tanaman mentimun . Dengan tempat yang stategis dan akses air yang mudah. Tujuan penyiapan lahan adalah untuk memudahkan dalam pengolahan tanah. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan membersihkan terlebih dahulu lahan yang akan digunakan dari rumput-rumput liar dan sisa-sisa tanaman tidak berguna agar tidak menjadi sarang penyakit.

2)    Pengolahan tanah pada polibeg
Pengolahan tanah bertujuan untuk menggemburkan tanah. Tanah yang diolah terlebih akan memudahkan akar masuk ke dalam permukaan tanah sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat berlangsung dengan baik. Setelah terbentuk taburkan pupuk dasar Phonska 500 kg/Ha secara merata. Kemudian tutup pupuk tersebut dengan cara membalikan tanah sambil di gembur-gemburkan lalu  dirapihkan kembali.

3)    Penyiapan benih
            Benih mentimun disiapkan sebelum penanaman. Benih mentimun (Cucumis sativus L) yang digunakan merupakan benih yang baik.
Ciri – ciri benih yang baik :
               Benih murni atau tidak tercampur dengan benih varietas lain dan kotoran
               Besar biji seragam dan bernas
               Daya kecambah tinggi > 85%
               Resisten terhadap suatu hama dan penyakit
Benih yang dibutuhkan untuk lahan 20.000 m2 (2 Ha) ± 80 bungkus dengan isi per bungkusnya 800 biji.

4)    Penanaman
            Penanaman mentimun dilakukan pada pagi hari dengan sistem Tabela (Tanam Benih Langsung) di lahan pertanaman. Setelah menentukan jarak tanam dan di buat lubang tanam, segera tanamkan benih mentimun ke dalam lubang tanam dengan jumlah 2 biji/lubang tanam, namun hanya 1 bibit tanaman yang dipelihara karena bibit yang satu digunakan sebagai cadangan untuk pemeliharaan tanaman (penyulaman). Kemudian tutup lubang tanam tersebut dengan pupuk kompos dengan dosis 500  kg/Ha hingga hampir memenuhi lubang tanam dan taburkan pupuk NPK Mutiara dengan dosis 25 kg/Ha. Lalu siram tanah dengan air hingga cukup basah.

5)    Pemeliharaan tanaman
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan penulis pada tanaman mentimun meliputi kegiatan :
a.     Penyiraman/Pengairan
b.     Penyulaman
c.     Pembumbunan
d.     Pemupukan susulan
e.     Pemasangan turus
f.      Pengikatan sulur tanaman
g.     Pengendalian gulma (penyiangan)
h.     Pengendalian Hama dan Penyakit



BAB III
Penanganan Panen dan Pasca Panen

3.1.  Penanganan Panen

Panen buah mentimun dilakukan pada saat tanaman berumur 35 hst. Selanjutnya dilakukan setiap hari secara berturut-turut sebayak 33 kali pemanenan.
Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik langsung dan tangkainya secara manual menggunakan tangan. Ciri-ciri buah mentimun yang siap di panen adalah buah berwarna hijau muda cerah, bentuknya lurus dan tidak cacat dan berukuran sedang.

3.2.   Pasca Panen
Buah mentimun hasil panen dikumpulkan dalam wadah atau karung lalu disimpan di tempat yang sejuk, agar buah mentimun tetap segar.
Kegiatan pasca panen buah mentimun meliputi :
a.     Buah hasil panen dikumpulkan
b.     Penimbangan
c.     Buah siap di jual pada pembeli (pengumpul dan pengecer)

3.3. Pemasaran Hasil
Setelah dilakukan pemanenan, buah mentimun di jual langsung ke pedagang pengumpul (tengkulak) tetapi pada akhir dilakukan pemanenan yaitu produksi berkurang dan buah yang di hasilkan kurang baik, petani menjualnya langsung ke pengecer yang dating ke kebun, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kerugian. Jika digambarkan dalam rantai tata niaga adalah sebagai berikut :

Produsen – Pengepul – Pengecer Konsumen

3.4.            Analisa Usahatani
Sebelum menganalisa secara ekonomi tentang usaha dan tataniaga meneliti tanaman mentimun, maka terlebih dahulu perlu dijelaskan data teknis budidayanya. Usaha ini berlangsung selama 1 MT (Musim Tanam) . yaitu tiap orang dalam satu kelompok diwajibkan menanam 10 biji mentimun yaitu:

NO.
Nama
Jumlah tanaman
hidup
mati
1
Mohammad hanafi
8
2
2
Rovianto
1
9
3
Ahmad baihaqi
9
1
4
Sahlan efendi
6
4
jumlah
24
16

 1.     Input
Input atau biaya adalah nilai-nilai ekonomis yang tidak dapat dihindari atau diperlukan, yang dapat diperkirakan  dan dapat di ukur untuk menghasilkan suatu produk.

Input total
= Biaya variabel total + Biaya tetap total
= Rp. 256.000 + Rp. 0
= Rp. 256.000
Berikut ini merupakan rincian biaya variabel total dan biaya tetap total yang dikeluarkan dalam satu kelompok untuk membiayai usaha budidaya mentimun secara keseluruhan, dengan rincian sebagai berikut:

1.)   Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan besaran produksi. Adapun biaya variabel total pada usaha budidaya tanaman mentimun, meliputi :

a.    Beli bibit                                                             = Rp.        16.000,-
b.    Beli polibeg 20 (@Rp. 2000,-)                             = Rp.        40.000,-
c.     Biaya lain-lain                                                     = Rp.      200.000,-
Jumlah biaya variabel total  =Rp. 256.000,-

2.)   Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya besar kecilnya tidak tergantung oleh besaran produksi. Adapun biaya tetap pada usaha budidaya mentimun meliputi :
Karena kita memanfaatkan pekarangan rumah sehingga biaya untuk lahan 0 (kosong) dan penggunaan alat-alat manual

Jumlah biaya tetap total       =Rp. 0,- 
2.     Output
Output atau penerimaan adalah nilai seluruh hasil yang diperoleh dari suatu usaha (Rp). Output atau penerimaan merupakan hasil perkalian antara jumlah total hasil panen dengan harga jual rata-rata.
Adapun penerimaan total dari usaha mentimun karena masih dalam proses pertumbuhan dan masih belum berbuah sehingga output dari budidaya mentimun ini masih 0 (kosong).   























BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH


4.1. Masalah

            Masalah yang dihadapi penulis selama melaksanakan PKU Budidaya Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) yaitu :
1.       Penyakit Bercak Daun yang menyerang daun muda dan tua.
2.       Gulma yang tumbuh pada sekitar tanaman.
3.       Keadaan cuaca yang tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman mentimun.

4.2. Pemecahan Masalah
            Pemecahan masalah yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
1.     Untuk penyakit bercak daun dapat dilakukan dengan cara melakukan pergiliran tanaman serta di semprot dengan Bakterisida.
2.     Untuk gulma dapat dilakukan secara manual dengan cara dicabut satu-persatu .
3.     Untuk keadaan cuaca dilakukan dengan cara tidak menanam mentimun pada saat cuaca extrim (cuaca tidak mendukung).
















BAB IV.
Kesimpulan

            Prospek pengembangan usaha tanaman mentimun (Cucumis sativus L) semakin hari semakin baik pemasarannya karena buah mentimun banyak digemari oleh masyarakat luas. Budidaya tanaman mentimun ini cukup mudah untuk dibudidayakan karena tanaman mentimun memiliki daya adaptasi yang tinggi baik di daratan rendah maupun daratan tinggi serta hasil produksi yang banyak.
            Buah mentimun pun mempunyai peranan yang cukup besar terhadap peningkatan pendapatan maupun taraf  hidup petani dan pelengkap kebutuhan pangan masyarakat. Yang membuat petani mempunyai prospek peluang pasar sangat cerah dan terbuka lebar bagi setiap petani khususnya petani mentimun.

1.  Secara teknis, mentimun merupakan tanaman mudah dibudidayakan, karena tidak memerlukan perlakuan secara khusus hanya memerlukan keuletan dan ketelitan.
2.  Secara ekonomi, dilihat dari analisa usaha budidaya tanaman mentimun cukup menguntungkan apabila dijadikan usaha.
3.  Secara sosial, mampu menyerap tenaga kerja, dan juga mampu meningkatkan nila gizi bagi masyarakat.

            Bahkan pada saat ini mentimun tidak hanya dipakai sebagai lalaban, tetapi dapat juga dijadikan bahan baku acar dan salad. Dan dapat dijadikan campuran bahan dasar kosmetik. Dari uraian di atas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa tanaman mentimun memiliki pengembangan usaha yang cukup luas karena selain menguntungkan bagi petani dalam pemasarannya juga bagi para pengusaha acar, salad, kosmetik dan lain-lain.




















DAFTAR PUSTAKA

Endah lestari, Cucu.2010.”Budidaya Tanaman Mentimun”. Karawang.
Haerunisa.2011.”Budidaya Tanaman Mentimun”. Karawang.
Nakim.2011.”Budidaya Tanaman Mentimun”. Karawang.
Rukmana, Rahmat.1996.”Budidaya mentimun”. Kanisius : Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar