Selasa, 06 Oktober 2015

CARA BUDIDAYA JAHE POLYBAG!!!


CARA BUDIDAYA JAHE POLYBAG!!!
Salah satu pembudi daya jahe merah, mengatakan menanam jahe merah dengan media karung atau polybag tidak ribet dan tidak memakan tempat besar namun hasilnya bisa tinggi. Misalnya jika menggunakan tanah di kebun, hasil yang didapat untuk sekali panen hanya 1-5 kg, sementara di dalam karung bisa lebih dari 20 kg.
Keuntungan lainnya, waktu tanam menggunakan media karung atau polybag lebih singkat, hanya 8-10 bulan. Sementara di dalam lahan kebun harus lebih dari satu tahun. Selain itu, lahan di kebun kurang bagus jika terus-terusan ditanam jahe, kualitas tanah akan berkurang, panas, dan unsur haranya habis.
Keuntungan menggunakan karung atau polybag simpel. Dia memberikan estimasi pengeluaran dan hasilnya, misalnya untuk satu karung diisi cukup dengan satu tunas dengan harga bibit kisaran Rp.400 hingga Rp.1.000 Dalam waktu 8 hingga 10 bulan atau paling lama 1 tahunan, bisa menghasilkan minimal 20 kg. “Keuntungannya bisa dihitung sendiri, harga per kilogram jahe yang cukup tinggi dikalikan dengan jumlah karung yang tersedia.
Faktor yang Memungkinkan Budidaya Jahe Merah Menguntungkan
Mari kita urai beberapa yang mungkin akan menjadi faktor menguntungkan atau mendukung keberhasilan budidaya jahe merah

1. Permintaan terhadap Jahe Merah masih cukup tinggi, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.
2. Tanaman Jahe bisa tumbuh pada ketinggian 0 – 2.000 m.dpl. sehingga cakupan tempat budidaya relatif luas.
3. Teknis budidaya relatif mudah, dengan menggunakan media tanam di dalam polybag ataupun karung bisa dilakukan
4. Harga jual jahe merah menurut perkembangan pasar saat ini nilai ekonomi olahan lebih tinggi dibanding harga jahe mentah.
5. Belum begitu banyak yang melakukan budidaya jahe.
6. Biaya yang harus dikeluarkan relatif rendah. Kita hanya perlu menyediakan polybag atau karung, tanah, pupuk, dan bibit serta biaya pemeliharaan yang tidak begitu besar, apalagi bila dilakukan oleh kita sendiri.

video persiapan tanam jahe merah http://www.youtube.com/watch?v=OX7Sjl64fn0
Persiapan bibit.
Bahan bibit diambil dari kebun, dipilih dari tanaman yang sudah tua, berumur 10 bulan ke atas dan pilih fisiknya besar, warnanya cerah, sehat dan tidak terluka/lecet alias mulus abis. Setelah diseleksi, rimpang jahe di jemur tidak sampai kering, kemudian simpan dalam suhu ruang sekitar 1 – 1,5 bulan.

Perlakuan bibit.
Rimpang jahe simpanan di ambil setelah itu patahkan/potong dengan tangan, setiap potong memiliki 3-5 mata tunas setelah itu di jemur 1 hari. Keesokan harinya, potongan tersebut dimasukkan wadah/keranjang yang berlobang/karung goni lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1-2 menit, kemudian keringkan.
Persiapan bedeng semai dan penyemaian bibit.
Lahan bedengan bersihkan dari gulma dan ratakan, bagian dasar ditabur abu/sekam/gergajian setebal 5-10 cm. di atasnya beri lampisan tanah dan pasir halus/ladu tebal sekitar 5 cm lalu bibit taruh berjajar merata di atasnya. Kemudian ditutup dengan ladu. Pasang bambu di plengkung tinggi 40 cm kemudian tutup plastik. Penyemaian ini berguna buat berkecambah/tumbuh jadi serempak. Di persemaian kurang lebih sampai berumur 3 – 5 minggu siap tanam.

Media tanam.
Siapkan pupuk kandang, pasir halus, sekam bakar/abu, tanah, khusus untuk pemberian dolomit dan NPK: 1% dari semua campuran dan MOL (stater mikroba) setelah itu campur/aduk merata tutup dengan plastik, setiap pagi selama 7 – 15 hari media tanam aduk-aduk jangan lupa setelah selesai tutup plastik kembali. Setelah itu media siap digunakan

Penanaman
Persiapkan polibag plastik hitam ukuran 60 x 60 cm atau karung , kemudian di tekuk melebar masukkan media tanam yang telah disiapkan tanah campur kompos atau pupuk kandang.. seleksi
 bibit dipersemaian pilih yang sehat dan bongsor, dengan cara di congkel setelah itu tanam. Kemudian ditata rapi dalam bedengan. di atas bedengan pasang paranet tinggi 1.5 m guna peneduh/mengurangi terik dan curah hujan.
Perawatan
Perawatan yang dilakukan untuk penanaman jahe terbilang sederhana dan tidak ribet. Pembenihan dengan penyiraman dilakukan setiap 2 – 3 minggu dan dengan waktu yang sama siram air di campur pupuk organik media tanamnya pun bila ada hama dan penyakit segera di semprot insektisida atau fungisida organik. Setiap 25 hari sejak umur pertumbuhan tambahkan media tanam setinggi 10 cm dan bersihkan gulma di sekitar tanaman.
Pemanenan rimpang jahe merah dengan kualitas terbaik, didapat ketika masuk usia 9-10 bulan. Dengan cara sobek bagian tepi hingga tanah keluar, lalu pegang batang tanaman dan goyang-goyangkan pelan hingga tanah yang menempel di rimpang luruh. Pisahkan rimpang utama yang baik/super dengan rimpang pocelan, untuk menghindari penurunan kualitas jangan memotong memakai pisau atau benda logam, cukup pakai tangan dengan lembut.

Harapan,panen
Jahe merah di panen dalam umur 8-10 bulan, perhitungan sederhana setiap polibag, minimal menghasilkan rimpang jahe 10 kg @ 500 polibag = 5.000 kg jahe segar Rp. 8.000/kg x 5000 kg = Rp. 40.000.000,00 dikurangi Biaya produksi
Sedangkan dengan pengunaan karung bisa menghasilkan rimpang jahe 20 kg @ 500 karung = 10.000 kg jahe segar, anggaplah harga pasar minimal Rp. 8.000/kg x 10.000 kg = Rp. 80.000.000,00 dikurangi Biaya produksi….

Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Jahe merah
Analisa ini saya lakukan secara praktis berdasarkan rencana penanaman pada 100 karung media tanam. Yang diperhitungkan adalah total biaya yang dikeluarkan meliputi modal awal dan biaya pemeliharaan dibandingkan dengan target pemasukan uang berdasarkan hasil penjualan tanaman jahe.

1. Biaya yang di keluarkan meliputi :
• Karung : 500 karung x Rp. 1000,- = Rp. 500.000,-
• Pupuk kompos + media : 500 karung x Rp. 3.500- = Rp. 1.750.000,-
• Pupuk NPK : 500 karung x Rp. 2.000,- = Rp. 500.000,-
• Bibit Jahe : 3 tunas/karung = 1500 x  Rp. 1.000,- = Rp. 1.500.000,-
• Pupuk Cair / MOL : Rp.100.000,-
• Lain-lain : = Rp.500.000,- TOTAL Biaya yang sudah dan akan saya keluarkan = Rp.4.850.000,-


2. Hasil Penjualan Jahe Merah
Berdasarkan pengalaman di tempat lain dan informasi dari petani jahe merah yang sudah berjalan. Rata-rata hasil panen jahe merah per karung atau polybag dengan cara di atas dapat mencapai 15-25 kg/karung.
Jadi asumsi perkiraan total hasil panen 500 karung x 20 kg = 10.000 kg
Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.10.000Rp.15.000,- tergantung pembeli dan kualitas tentunya. harga jual yang akan saya peroleh anggap saja rendah yaitu Rp. 8.000,-/kg (berdasar informasi pengepul minimal Rp.8.000,-/kg).
Hasil penjualan : 10.000 kg x Rp. 8.000 = Rp. 80.000.000,-
Keuntungan atau laba : Rp. 80.000.000,- – Rp. 4.850.000,- = Rp. 75.250.000,-


GAJIAN TIAP BULAN
Banyak orang beranggapan “bertani itu tidak bisa memberi penghasilan tiap bulannya”, Bertani hanya memberi penghasilan pas pada waktu panen saja. Menurut saya anggapan ini 100% salah, Ya salah satunya dengan cara menanam jahe dengan media karung/glangsing/polibag.

Caranya tiap bulannya kita musti tanam jahe ya misal 20-50 polibag/karung. Jadi diawal tiap bulannya kita tanam jahe. Contoh misal bulan januari minggu awal kita tanam 50 polibag/karung jahe, maka bulan februari di minggu awal berikutnya kita tanam lagi 50 polibag/karung, begitu juga bulan maret dan bulan-bulan berikutnya.
Kalau tanam terus kapan panennya rekkk..?
Biasanya jahe sudah bisa dipanen di usia 8-10 bulan, lebih baik kwalitasnya jika panen di usia 10 bulan saja supaya jahe matang tua sempurna
Untuk skema tanam dan waktu panen bisa dilihat dari tabel di bawah ini.
Waktu Tanam         Jumlah Tanam           Waktu Panen
Januari                        50 Karung                  November
Februari                      50 Karung                  Desember
Maret                           50 Karung                    Januari
April                             50 Karung                   Februari
Mei                               50 Karung                     Maret
Juni                              50 Karung                      April
Juli                               50 Karung                       Mei
agustus                        50 Karung                      Juni
September                  50 Karung                      Juli
Oktober                       50 Karung                  Agustus
November                   50 Karung               September
Desember                   50 Karung                 Oktober

Hitung-hitunganya gimana? berapa rupiah yang kemungkinan bisa kita hasilkan tiap bulan.
Modal Tiap bulannya :
Bibit jahe 50 rimpang x Rp.1.000,- Rp. 50.000 === > ( sekitar 1,5 – 2 kg jahe )
Polibag/karung 50 x Rp.1.500 = Rp.75.000
Media Tanam 50 x Rp.2500  = Rp. 125.000
Pupuk Cair / Mol = Rp. 50.000
TOTAL Rp. 300.000,-
Hasil tiap bulannya :
Tanam jahe media karung bisa menghasilkan 10-25 kg tiap karungnya. Tapi disini kita ambil contoh hasil terendah saja misalkan saja 1 karung menghasilkan 10 kg jahe dan harga jual per kilo jahe tingkat pengepul Rp.8.000.

Maka : 50 karung x 10 kg = 500 kg
500kg x Rp.8.000 = Rp. 4.000.000 – Rp. 300.000 = Rp. 3.700.000
Jadi bisa kita ketahui nantinya mulai bulan november sampai terus kedepan kita akan mendapat penghasilan
Rp. 3.700.000. hasil ini bisa lebih jika hasil panen kita bisa maksimal dan harga jual jahe naik




Jumat, 02 Oktober 2015

Daun Lidah Buaya dapat diolah menjadi Permen



Lidah Buaya (Aloevera) termasuk jenis tanaman yang mudah dikembangbiakkan. selain untuk penghijauan dan keindahan, ternyata Aloevera juga bisa dimanfa'atkan untuk membuat aneka makanan yang khas dan enak rasanya, yang dipercaya dapat mengobati penyakit Diabetes dan Hipertensi. tanaman yang sering dikenal masyarakat umum sebagai bahan dasar pembuatan shampo tersebut ternyata bisa disulap menjadi makanan unik dengan cita rasa khas, yang enak dan legit. selain memiliki cita rasa yang khas, Aloe Vera juga berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya diabetes, hypertensi, menyembuhkan luka bakar, menghaluskan kulit dan menjaga kelembaban kulit.
Di Gresik jawa Timur, Daun Lidah Buaya yang sudah berumur 4 bulan dapat diolah menjadi Permen dan aneka camilan berbahan lidah buaya. Untuk mulai mengolahnya, mula-mula kulit daun Lidah Buaya di kupas, hingga terlihat bagian dagingnya yang berwarna putih bening. setelah itu di cuci hingga bersih lalu direndam dalam air yang dicampur apu dan sedikit garam selama 1 hari agar menghilangkan lendir, kemudian dicuci lagi, dan terakhir dipotong-potong, jadilah bahan yang siap diolah. Untuk mengolah menjadi permen, daun Lidah Buaya yang sudah dibersihkan tersebut dihaluskan terlebih dahulu menggunakan mixer atau alat sejenisnya, selanjutnya di rebus kurang lebih 10 hingga 15 menit. Kemudian, bahan yang sudah dihaluskan tersebut dicampuri gula dan sedikit serbuk agar-agar untuk mempermudah mencetaknya jadi permen. Langkah berikutnya, Adonan Lidah Buaya di cetak sesuai bentuk yang diinginkan untuk kemudian di jemur di bawah terik matahari, setelah menunggu beberapa menit, Permen Lidah Buaya pun siap disajikan. "ide membuat permen Lidah buaya, berawal dari penelitian dan uji coba pengolahan Lidah Buaya yang selama ini kurang dimanfa'atkan secara maksimal. Apalagi, tekstur daun Lidah Buaya cukup lentur untuk diolah menjadi aneka makanan, setidaknya kami butuh waktu satu bulan untuk penelitian dan uji coba,"ucap Ni'matus Sa'adah siswi kelas 8b sekaligus ketua klub ACA (Aku Cinta Alam)di SMP Semen Gresik. Menurut Ni'matus Sa'adah , untuk membuat Permen Lidah Buaya yang enak rasanya tidaklah terlalu sulit, namun yang perlu diperhatikan jika ingin mengembangkan usaha pembuatan Permen Lidah Buaya agar bisa di produksi lebih banyak adalah ketersediaan bahan bakunya. "dari masa tanam sampai masa panen, hanya dibutuhkan 5 bulan, sementara yang harus dilakukan selama masa pertumbuhan tanaman adalah pemupukan tanah,penyediaan air yang cukup serta pembasmian hama", tutur Ni'matus Sa'adah. Dikatakan ni'mah, berbagai macam jenis makanan dan minuman mampu diciptakan dari bahan Aloevera, seperti Kok tail,Permen yupi, Sirup lidah buaya, selai lidah buaya dan cendol Umi Farida, guru biologi sekaligus pembimbing (ACA) yang bernaung dibawah PPLH SGF mengatakan, dengan menyediakan lahan seluas 2000 m2 dikebun percobaan SMP Semen Gresik di Jl. Awikoen, para pelajar mulai mengembangkan budidaya aloe Vera untuk kemudian dijadikan bahan dasar pembuatan berbagai macam makanan dan minuman siap saji. Dikatakan Umi, Disamping terasa enak, para penikmat permen Lidah Buaya percaya, jika aneka camilan tersebut mampu mengobati berbagai macam penyakit, termasuk diabetes dan Hipertensi, karena Aloe Vera mengandung berbagai nutrisi serta anti virus yang banyak dibutuhkan tubuh. "ini adalah bentuk cinta lingkungan dan upaya membudidayakan kearifan lokal melalui usaha kreatif ekonomis,"tutup Umi.(Ika AF Hidayat)